Well... itulah kehidupan, itulah sifat-sifat yang tertanam dalam alam bawah sadar kita, yang tanpa kita sadari telah bersarang, hingga bertumbuh menjadi sesuatu yang prinsipal. Ditambah lagi kebiasaan di sekitar kita yang selalu melihat status sosial sebagai pandangan utama. Jengah, bosan bahkan hampir muak dengan semua itu. Semua orang dengan pemikirannya merasa bahwa apa yang dilakukan benar adanya. menurut teman-teman... lebih baik berbuat benar atau baik?
Soal pembenaran..
Bisa dimaklumi jika semua orang merasa benar dengan pemikirannya, saya pun berpikir tak ada yang salah dengan itu. Namun, jika hal tersebut sudah melebihi yang sangat prinsipal, maka sepertinya saya tidak bisa menolerir lagi. Tahukah bahwa dalam setiap pembenaran ada Sang pemilik kebenaran? Jika ada yang mengatakan bahwa semua itu bersumber dari Sang pemilik Dzat, Dzat mana yang diyakini? Apakah sudah benar apa yang disampaikan?
Merasa benar itu boleh, tapi jangan sampai sok tahu. Saya yang selalu merasa khawatir jika merasa benar dengan sikap dan pemikiran saya. Bukan, bukan karena saya underestimate. Saya hanya khawatir pemikiran 'benar' saya melebihi Sang pemilik kebenaran. Karena dalam hidup saya, selama nafas berhembus, maka setiap itu pula proses hidup dimulai. Tak pernah ada akhir, bahkan sampai maut menjemput kita. Menghargai satu sama lain, tentu akan memperlihatkan sikap baik kita terhadap sesama. Insya Allah