Kemarin saya berkesempatan mengunjungi pelabuhan merak karena ada keperluan dengan klien. Sekalian ingin menanyakan kenapa sih pelabuhan merak macetnya sampe panjang begitu. Yang konon informasinya lebih dari 10 Km.
Karena takut kena macet, maka saya dan rekan kerja sengaja naik motor agar bisa gampang menuju pelabuhan. Sepanjang jalan memang banyak kendaraan-kendaraan bus yang lewat jalan umum, dari pada lewat jalan TOL karena tidak memungkinkan. Saya dengan PDnya klak-klik dengan kamera poket saya sambil motor berjalan. Tangan kanan pegang kamera, tangan kiri pegangan ke jok belakang. Hahahaahaha nekad memang, tapi jiwa kampret saya mengebu-gebu apalagi di WPC sekarang yang ttg street photography.
Sampai di depan pintu pelabuhan ada mobil polisi yang standby, mungkin mengantisipasi takut-takut ada demo seperti beberapa lalu yang menyebabkan portal pelabuhan rusak, pintu loket rusak, dan kepala ASDP di copot.
Ke klien saya yang notabene mempunyai kapal penyebrangan, sebut saja pak X, beliau menyebutkan bahwa ada 2 penyebab mengapa antrian truck terjadi. Pertama karena NGETEM kapal roro yang sedang muat penumpang. Kapal tersebut molor jadwal perginya karena memaksakan mobil/truck yang akan dimuat menjadi se-penuh mungkin / sepadat-padatnya. Kalau saja pihak ASDP tegas, mereka bisa saja menarik kapal tersebut dengan paksa menggunakan kapal tongkang. Tapi karena “balas budi” jadi ga tega untuk menengur dengan keras.
Misalnya saja nih, 1 kapal yang harusnya 8 trip sehari bisa jadi hanya 6 trip perhari karena kemoloran waktu berangkat, anggap saja molor 15-30 menit . Ada 24 kapal dengan 5 dermaga. Coba kita kalikan 1 kapal misalnya muat 100 kendaraan. Karena 2 trip yang hilang, 2 dikalikan 24 kapal = 48 kapal, lalu dikalikan 100 kendaraan. Bisa kendaraan yang tidak ke angkut 2.400 kendaraan perhari. FYI, masing-masing kapal diberi waktu 1 jam sandar untuk bongkar muat kendaraan dan penumpang. Wow!!
Yang kedua, Potral dicabut/ rusak tidak diperbaiki karena kerusuhan kemarin. Membuat antrian bongkar muat jadi kacau, sehingga terjadi kesemrautan yang terjadi. kendaraan yang akan naik dan turun dari kapal menjadi tidak teratur.
Pak X berkata, kalau saja 2 point diatas segara dipenuhi, ASDP tegas, maka kemacetan panjang tidak terjadi. Jangan, salahkan kapal docking, karena kapasitas dermaga juga hanya 20 kapal (terdapat 5 dermaga), dan yang beroperasi saat ini 24 kapal. Jadi, ada saja kapal yang anchor / angker / berlabuh menunggu antrian masuk ke dermaga.
Demikian reportase saya mengenai penyebab kemacetan yang terjadi di merak saat ini. Pulang dari pak X saya juga bertemu klien saya yang lain yang katanya kapal milik perusahaannya masih berlabuh di tengah laut karena antri untuk sandar. Kasian, jadi berkurang dong pak penghasilannya :( karena tripnya berkurang.
Postingan ini saya dedikasikan untuk WPC Street photography. Untuk menikmati perjalanan yang lain, silahkan mampir. BUS ini siap mengantarkan :)