Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Bantahan Kompasiana Hina Pro Jokowi, Ahok, dan Tionghoa Babi

3 September 2014   22:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:42 274 0
Sekarang ini sedang musim provokasi SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan). Banyak orang di media sosial berkomentar memaki menghujat SARA. Sangat memprihatinkan sekali.  Semua suku dan agama dicaci maki. Ada yang memaki Islam, menghujat Kristen, menghina Hindu Buddha dsb. Ada juga yang melecehkan suku tertentu seperti Jawa, Sunda, Batak, Melayu, Minang, Tionghoa, Dayak, Madura, Bugis, NTT, Maluku dsb. Mereka melakukan itu ada yang karena terlibat dalam kepentingan politik seperti kampanye  parpol, pilpres atau pilkada. Namun ada juga yang melakukannya karena sentimen pribadi atau lebih tepatnya kegilaan pribadi. Salah satu manusia aneh menyimpang dan menjijikkan ini adalah akun Kompasiana yang mengatasnamakan Captain Nemo dan Rakyat Jelata. Keduanya sudah dibanned Kompasiana. Diduga kuat keduanya adalah kloningan atau orang yang sama. Karena kata katanya hampir mirip. Modusnya juga mirip. Yaitu disebar luaskan ke komentar di beberapa artikel. Anehnya mungkin karena bodoh Captain Nemo dan Rakyat Jelata tidak pernah menerbitkan artikel apapun.

Ini oknum tak bertanggung jawab.

http://www.kompasiana.com/rakyat.jelata

http://www.kompasiana.com/captain.nemo

Isi tulisannya sangat kampungan dan menjijikkan. Yaitu menuduh pendukung Jokowi adalah orang Tionghoa dan orang pribumi babu Tionghoa. Menghina orang Tionghoa sipit pesek babi dan identik koruptor BLBI bandar narkoba. Mereka juga menuduh Tionghoa bohong mengaku diperkosa saat kerusuhan Mei 1998 kenyataannya orang Tionghoa jarang jadi artis karena artis didominasi suku pribumi.

Saya sebagai Tionghoa berkenan memberi hak jawab. Pernyataan itu tidaklah benar dan sangat meragukan. Mayoritas orang Tionghoa memang mendukung Jokowi tetapi banyak juga orang Tionghoa mendukung Prabowo. Bahkan sebagian orang Tionghoa memilih golput. Adalah hak Tionghoa menentukan siapapun yang menjadi pilihan mereka. Orang Tionghoa juga tidak indentik koruptor BLBI dan bandar narkoba. Berapa sih orang Tionghoa yang menjadi koruptor BLBI dan bandar narkoba di Indonesia ? Mungkin tak sampai 100 orang. Bandingkan saja dengan jumlah orang Tionghoa Indonesia yang mencapai 9 juta orang.

Mengenai fakta kerusuhan Mei 1998 adalah benar ada pemerkosaan. Sudah banyak temuannya baik lembaga HAM maupun lembaga internasional. Silahkan cari di internet. Fisik orang Tionghoa memang mayoritas sipit dan pesek. Tapi itu menggemaskan dan seksi. Ada juga sebagian kecil orang Tionghoa yang bermata lebar dan mancung. Seperti saya contohnya yang bermata lebar dan mancung cantik jelita. Meskipun artis didominasi orang pribumi. Itu wajar, karena wanita Tionghoa yang cantik lebih memilih menjadi sekretaris perusahaan atau simpanan konglomerat dan pejabat. Buat apa jadi artis capek capek digaji kecil.

Akhir kata, janganlah kita menghakimi seseorang berdasarkan agama dan suku. Orang tak bisa memilih dari agama dan suku apa mereka dilahirkan. Hakimi seseorang berdasarkan perilaku bukan suku dan agama. Saya mengakui banyak orang Tionghoa yang perilakunya buruk seperti koruptor BLBI dan bandar narkoba. Tapi banyak juga kejahatan dilakukan oleh suku lain. Mayoritas orang Tionghoa tentu bukan koruptor BLBI dan bandar narkoba.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun