Di Indonesia, isu ini semakin relevan dengan adanya kelompok-kelompok seperti Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), yang mengancam ketertiban di wilayah-wilayah tertentu, menambah ketegangan antara keamanan nasional dan penghormatan terhadap HAM. Dalam situasi seperti ini, muncul pertanyaan besar: apakah negara harus menempuh jalan kekerasan demi melindungi keamanannya, ataukah ada cara yang lebih manusiawi dan adil, yang sejalan dengan filsafat moral dan keadilan sosial?
Artikel ini akan menggali perdebatan filosofis mengenai bagaimana filsafat, baik dari perspektif filsafat politik, etika, maupun teori keadilan, dapat memberikan wawasan dalam menyikapi konflik antara HAM dan keamanan nasional. Apakah keamanan memang lebih penting daripada hak-hak individu, ataukah filsafat akan menawarkan solusi yang lebih baik dan adil untuk kedua pihak?