Kasus pembunuhan merupakan salah satu indikator penting dalam menilai tingkat keamanan dan stabilitas suatu masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, jumlah kasus pembunuhan di Indonesia dalam tiga tahun terakhir menunjukkan fluktuasi yang mencerminkan tantangan sekaligus peluang dalam menciptakan masyarakat yang lebih aman dan damai. Pada tahun 2020, tercatat sebanyak 898 kasus pembunuhan terjadi. Angka ini kemudian meningkat pada tahun 2021 menjadi 927 kasus, sebelum akhirnya turun signifikan pada tahun 2022 dengan jumlah 832 kasus. Penurunan ini menjadi pertanda positif adanya perbaikan dalam upaya pencegahan kejahatan, meskipun masih diperlukan langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan tren tersebut.Fluktuasi jumlah kasus pembunuhan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi sosial, ekonomi, dan efektivitas penegakan hukum. Pada tahun 2021, peningkatan kasus pembunuhan sebesar 3,2% dibandingkan tahun sebelumnya dapat dikaitkan dengan tekanan ekonomi dan sosial akibat pandemi COVID-19. Pandemi tidak hanya memengaruhi kondisi kesehatan masyarakat tetapi juga menyebabkan ketidakstabilan ekonomi, yang berpotensi memicu konflik sosial dan tindak kriminal. Namun, penurunan kasus pada tahun 2022 sebesar 10,2% menunjukkan adanya upaya yang lebih efektif dalam mengelola dampak tersebut, termasuk melalui peningkatan pengawasan dan penegakan hukum.
KEMBALI KE ARTIKEL