Dampak Penggunaan Media Sosial bagi Remaja di Masa Pandemi

Pada tahun 2020 penggunaan internet mengalami peningkatan yang signifikan hingga memasuki kuartal ii, yaitu mencapai  196,7 juta atau 73,7 dari populasi manusia (Jatmiko,2020). Menurut hasil dari riset  wearesocial Hootsuite, pada bulan januari 2019 di Indonesia  itu sendiri pemakai media sosial menempuh angka  150 juta atau setara  dengan 56% dari total populais masyarakat Indonesia (databoks, 2019). Saat ini  media sosial yang banyak digunakan antara lain facebook, instagram, whatsapp, telegram, tiktok dan  banyak jenis  aplikasi lainnya yang berbasis internet. Media sosial bisa memberikan dampak terhadap perubahan pola hidup masyarakat  bahkan didukung terhadap situasi yang mana kita diharuskan  semua kegiatan serba online saat pandemic  covid 19. Saat ini masyarakat cenderung banyak menggunakan aplikasi whatsapp untuk kebutuhan komunikasi dan bahkan whatsapp tersebut banyak digunakan sebagai sarana dalam melakukan bisnis dan mempromosikan barang dagangan melalui whatsapp. Keberadaan media sosial tersebut menjadi salah satu bukti bahwa media sosial dapat memeberikan dampak yang kuat  atas perubahan pola interkasi dan komunikasi dan juga perubahan didalam masyrakat  serta sosial. Adanya media sosial ini menjadikan semua orang dappat saling terhubung tanpa adanya batasan terhadap batas ruang maupun waktu. Terdapat berbagai jenis media sosial antara lain yaitu social networking atau yang disebut media jejaring sosial, blog, microblog, wiki atau media konten bersama , social bookmarking, media sharing. Munculnya media sosial tersebut  memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat  untuk melakukan kegiatan bisnis secara online apalagi saat pandemic covid 19 kemarin semua usaha konvensial beralih banyak menjadi usaha online karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk keluar rumah karena wabah tersebut.