Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

"Resign" Bukan Solusi buat Kamu yang Sedang Emosi

28 Februari 2023   14:45 Diperbarui: 11 Juli 2024   13:52 172 4
1/
ini bahagia
semu!

dalam setiap teguk es teh tawar
yang lebih tawar dari bulan madu
yang tak malu-malu

detik-detik mengeras

ini kemanusiaan
macet!

sebatas gombalan para "SJW" di media sosial
dan, katanya, content creator berjiwa sosial
padahal cuma cari viral

sementara
di meja-meja kerja berjuta jiwa

linglung
bertanya-tanya

ini hidup
betul sebedebah ini?

ini kerja
sungguh sebangsat ini?

hingga
mereka pun mulai rajin buka Linkedin
menelusuri folder-folder lawas

mana kira-kira yang bisa mempercantik
sivi

memalsukan memperbaiki diri
tambal sulam prestasi di sana-sini

oooo, emosi
dada kembang kempis
tubuh gemetar kepala nanar
perut buncit meringkih minta diisi

2/
menit demi menit memadat
apa yang dimulai ternyata tak sesuai mimpi

jam demi jam mengejar
apa yang diharap semua menguap

hari, minggu, bulan, tahun,
orok-orok sudah mau teka
sekian aplikasi hancur
sekiannya lagi menjamur

beberapa juta jiwa beranjak pergi
sebagiannya memfosil setengah mati
tinggalkan serakan cataan kaki:

1. Ide yang terbungkam
2. Adrenalin yang tertahan
3. Hasrat yang terpendam
4. Kreativitas terpasung
5. Karya tak kunjung kelar
6. Cicilan menggunung  
7. Kenangan yang kian kejam

8 ..........................

3/
Ia, seorang calon karyawan yang masih karyawan dan berharap menjadi karyawan di sebuah perusahaan baru yang karyawannya masih antusias menjadi karyawan.

Kaki-kakinya bergerak-gerak cemas di bawah meja sebuah ruangan interview di kantor bidikannya itu tapi lalu terhenti saat lelaki setengah baya yang begitu klimis datang menyalami.

"Maaf telat"

Hela panjang, nyaris seperti lenguh yang lega, ia perlihatkan tak sengaja dan membuat si lelaki setengah baya berkata, "Silakan!"

Ia, yang hanya bermodal keberanian, rasa nekat, dan kebosanan yang membabi buta, menyaman-nyamankan diri untuk memperkenalkan diri dengan bahasa Inggris yang patah-patah bercampur logat daerah.

Si lelaki setengah baya menahan senyum, membuatnya sedikit hilang konsentrasi tapi segera menyerius-seriuskan diri untuk menguasai keadaan.

Si calon karyawan pun kembali berbahasa Inggris -- cukup lancar sekarang meski masih berlogat udik.

Seseorang, sepertinya "OB", masuk membawa segelas air putih yang sangat bening untuk si lelaki setengah baya. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun