Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Dalam Lumpur Gelap (Aku dan Kamu)

17 Oktober 2013   22:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:24 61 0
aku pernah tersesat

dalam pekat yang menjerat

lebih kelam dari hitam

langkah langkahku israil

selalu berjalan dalam gelap yang gigil

dan kamu adalah lentera

sempat tercebur kedalam lumpur

lalu dengan pelukan lengan kokohnya

lumpur itu menenggelamkanmu

membuatmu lebur dalam tumpahan anggur

aku masih israil

dalam langkah langkah hitamku yang gigil

dan pada lumpur yang sama aku tenggelam

tanpa akar yang mampu kugenggam

ketika semburat cahayamu menerpa

lalu aku mendekat

dalam jarak yang tepat aku telanjang

membiarkanmu mengusap kulit kulit lara

memohonmu membelai batang batang nestapa

berharap cahayamu menghangati sepi

dan kamu pun telanjang

mengijinkanku mengintimi tubuh tubuh ngilu

meraba bekas bekas luka

menjamah ceruk ceruk masa lalu

dan menatap lekuk lekuk jatidiri

kemudian aku mengerti

kamu tetap sebuah lentera

selalu bercahaya, tetapi

bagiku kamu tetap seperti puisi

indah tapi tak bisa sepenuhnya kupahami

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun