Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung (drg. Suhodo, M. Kes) dalam sambutannya menyampaikan bahwa sudah waktunya bagi ahli gizi untuk berkiprah lebih nyata. Ahli Gizi dapat berperan aktif mengatasi berbagai permasalahan yang dapat diatasi sejak dini. Kasus kematian persalinan dapat dicegah dengan gizi yang baik sejak awal.
Era JKN merupakan tantangan bagi ahli gizi untuk lebih berperan bagi kesehatan masyarakat. Beliau juga menyampaikan bahwa sebagai sebuah profesi ahli gizi semestinya layak dan mampu untuk memegang peran lebih besar terutama di Puskesmas dan pelayanan dasar, sebagai kepala Puskesmas misalnya. Hal ini bergantung pada bagaimana individu ahli gizi dapat mengembangkan dirinya dan menunjukkan kemampuannya.
Sambutan ini mendapat respon khusus oleh pemateri seminar M. Isnawati, DCN, MSC. Beliau yang juga seorang praktisi pendidik di POLTEKKES Jurusan Gizi Semarang ini mengajak agar para ahli gizi tidak segan-segan untuk turut bersama mensukseskan program JKN, salah satunya dengan serius menerapkan NCP (Nutrition Care Process). Pertemuan ahli gizi dan pasien dalam layanan primer akan membuahkan hasil pendampingan gizi yang lebih optimal dibandingkan ketika pasien akhirnya bertemu ahli gizi setelah di rawat di rumah sakit. Ahli Gizi dapat mendampingi pasien di layanan primer sehingga dapat memilih makanan yang tepat untuk dirinya jauh sebelum akhirnya jatuh sakit.