Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Rumah Suci para Begawan

1 Februari 2012   16:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:11 68 0
Dalam perdebatan

Tentang almanak

Atau mata telanjang

Diskusi intelek atau uang

Yang oposisi pasti dilarang

Yang berkuasa pasti menang

Rapat sana-sini tak berguna

Untuk amplop tunjangan hari raya

Takbir berkumandang kurang 1 hari

Umat berseru di manggarai

Yang lain di tempat lain

Dilarang itu pasti,di cap tak tahu aturan

Umat menanti hari raya

Begawan berdebat luarbiasa

Hari itu memang besar

Berdebat perlu,rejeki lebar

Hukum  45 Negara menjamin

Kebebasan beragama untuk semua

29 itu pasalnya

begawan berdebat sampai tua

Hari fitri, hari suci

Bila perlu debat, sampai mati

Kalau tidak apa guna departemen

Kantor orang suci entah parlemen

Rumah suci tempat berkumpul

Entah Begawan bijak

Entah penguasa agama

Entah antek-anteknya

Ruangannya selalu kosong

Waktu kerja malah ping-pong

Penempatan masalah gampang

Kalau perlu anak cucu dipasang

(Akhid.S.Amri - Yogyakarta 31 Agustus 2011)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun