Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Indonesia: Reinkarnasi Teknologi

29 Oktober 2010   19:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:59 58 0
saya malam ini berfikir tentang kelahiran teknologi baru untuk menangani permasalahan bencana alam yang sangat memakan banyak korban. Diambang batas pemikiran saya, muncul pertanyaan, apakah studi banding yang dilakukan pemerintah Indonesia diberbagai negara Asing tidak "bermutu " ? dan saya anggap itu benar, karena selama studi banding oleh anggota parlemen tidak pernah menjadi "reinkarnasi iklim " untuk merubah keadaan negara.

Dan saya pun sempat tertawa kecil melihat cuplikan berita di tv lokal tentang tidak berfungsinya alat pendeteksi gempa dan beberapa proyek raksasa seperti banjir kanal timur yang terbengkalai oleh karena kemalasan dan ketidakseriusan pemerintah Indonesia didalam melindungi masyrakatnya dari bencana Alam yang sering terjadi di Indonesia.

Berkaca dari sebuah fakta tentang anggaran yang diajukan beratus milyar bahkan trilyun rupiah, huff saya menghela nafas, hasilnya mereka dalam hal ini hanya menyalahkan alam dan alam bahkan secara tidak malu menyalahkan kurangnya anggaran yang di suntikkan dalam proyeknya.

Seperti halnya alat seismograf di daerah merapi yang padam diguncang padamnya listrik, bukankah sesuatu hal yang memalukan ? Dimanakah bantuan dari luar negri yang selalu dengan royal pihak asing memberikan kepada pemerintah? dimanakah suara Lembaga Swadaya Masyarakat yang katanya mengawal aspirasi rakyat ? semua bungkam tertutup kepentingan pribadi.

Tragedi pesawat Skytruck milik mabes polri yang sekiranya digunakkan mengangkut bantuan malah terjatuh di daerah Nabire papua menjadi sebuah polemik didalam sebuah kinerja Pemerintah dan banyak perihal lainnya yang seharusnya tidak malah mempermalukan Negara Indonesia di depan Negara Asing.

***

Reinkarnasi atau melahirkan kembali sebuah teknologi dengan kemampuan yang baik dan memiliki harga yang pantas sangatlah sulit bila dalam penangannya diserahkan kepada birokrasi Pemerintah Indonesia. Mengapa? Indonesia memiliki sistem yang berbelit dengan ujung - ujungnya uang, dimana pemerintahannya lebih suka mengucapkan duka cinta di depan media daripada melakukan reinkarnasi ketegasan aturan untuk mengatur aparaturnya demi mewajibkan seluruh sektor tunduk kepada aturan pembenahan teknologi tanggap bencana dengan profesional dan memberikan " hukum memaksa " bagi aparaturnya didalam pengaturan dana dan kinerja didalam pelaksanaan.

Gubernur DKI Jakarta FOKE alias Fauzie Bowo ditanyakan oleh media tentang penanganan banjir jakarta ia hanya melambaikan tangan, itu mengartikan dirinya sudah tidak mau tahu apa yang terjadi. Yang ia ingin tahu apakah dirinya akan mendapat keuntungan selama menjabat.

Begitulah pekerjaan rumah pemerintah, selagi harus membenarkan genteng - genteng yang bocor juga harus memecat pekerja atau tukang bangun yang malas bekerja tapi suka menghamburkan uang. huff, inilah reinkarnasi teknologi yang harus dilakukan oleh pemerintah Indonesia sekarang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun