Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Artikel Utama

Philly, Kota Cinta Nan Bersejarah

6 Agustus 2014   08:46 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:18 628 7


Kulihat perempuan itu dengan cekatan menghampiri satu persatu pelanggan yang duduk menggantikan pelanggan yang lain. Posisi tempat makan yang dihadapinya melingkar mengelilingi dirinya. Wajahnya putih dengan rambut pirang yang ditutupi topi kain bertali. Matanya cerah, dan setiap kali tersenyum, kelopak matanya menyipit persis bentuk bulan sabit menjelang purnama. Dia terlihat alami, tanpa polesan kosmetik sedikitpun, karena dalam masyarakat tempatnya hidup tidak mengenal listrik, tidak menggunakan alat-alat elektronik, ataupun menggunakan kendaraan bermesin. Melihat sosok perempuan ini, aku jadi teringat dengan film-film Amerika tahun 1980-an.

Aku dan ketiga temanku masih berdiri didalam antrian menunggu giliran tempat duduk. Terminal pemberhentian bus Bieber yang kami tumpangi tadi tak jauh dari Reading Terminal Market; tempat berbagai toko, supermarket, café dan restauran berkumpul. Rosalin, seorang teman dari Panama, sudah dua kali datang ke kota ini dan langsung membawa kami ke salah satu tempat makan favoritnya; ‘The Dutch Eating Place’, sebuah tempat makan yang menyajikan makanan khas orang Amish yang dimasak secara tradisional. Tidak sulit mencari tempat makan ini; dari luar antrian panjang pelanggan sudah bisa terlihat sebagai tanda kalau tempat makan ini sudah cukup terkenal rasanya dan harganya cukup terjangkau untuk kantong mahasiswa.

Di meja yag lain kulihat perempuan satu lagi dengan gaya berpakaian yang tak jauh berbeda dari yang kulihat tadi. Mereka adalah perempuan Amish yang menjadi pelayan di tempat makan ini. Wajah mereka sangat kontras sekali dengan wajah-wajah perempuan Amerika masa sekarang. Perempuan Amish masih menjunjung nilai-nilai tradisional, baik dari segi berpakaian maupun berdandan; terkadang ini membuat mereka dikatakan sebagai masyarakat primitif. Namun, disisi lain, masyarakat Amish menjadi daya tarik tersendiri bagi turis-turis di Amerika yang ingin melihat satu sisi kehidupan yang berbeda dari kehidupan glamor orang-orang Amerika di kota-kota besar, seperti New York dan Las Vegas.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun