Di Desa Eretan, di tepi pantai Indramayu yang dikelilingi aroma khas laut, hidup seorang gadis sederhana bernama Sri. Ia dikenal sebagai "Gadis Ikan Asin" bukan hanya karena pekerjaannya sebagai penjemur ikan asin, tetapi juga karena sifatnya yang tegar dan tak mudah goyah oleh godaan apa pun. Sri tinggal bersama ayahnya, Wahyu, seorang buruh di pabrik pengolahan ikan asin. Kehidupan mereka tidak mewah, namun cukup untuk bertahan di tengah kerasnya kehidupan desa nelayan.
KEMBALI KE ARTIKEL