Lelaki itu mentap malam dengan geramnya. Hatinya menebar sejuta kekecewaan. Sejuta serapah dilontarkannya ke langit yang biru. Malam makin kelam sekelam hati lelaki yang masih terduduk dengan sejuta kekesalan jiwa. Sementara mulutnya masih terus mengomel dan mengomel tanpa tujuan. Indahnya cahaya rembulan seolah menjadi saksi serapahannya. Alam pun hanya berdiam diri. Tak mampu menjawab kegeraman jiwanya.
KEMBALI KE ARTIKEL