Lelaki itu melangkah dengan kaki yang berselimutkan sekaratnya jiwa. Langkahnya sempoyongan. Terkadang kehilangan arah menuju rumahnya. Sementara malam makin menjauh cahayanya. Suara kokok ayam mulai terdengar meriuhkan alam. Beberapakali lelaki itu harus menabrak orang yang mulai membaktikan diri umat Sang Maha Pencipta dengan mendatangi masjid seiring dengan datangnya suara azan subuh yang mengreligiuskan alam.
KEMBALI KE ARTIKEL