Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Sebait Puisi Rindu Sang Penyair Kasmaran

26 Maret 2016   18:44 Diperbarui: 26 Maret 2016   18:51 52 1
Lelaki muda itu sempoyongan. Jalannya tertatih-tatih. Untuk mencapai rumah kostnya pun, langkah kaki harus diseret. Luka hati yang amat mendalam mengolah jiwanya menjadi kerdil yang mengalirkan ke pusaran raganya hingga badannya pun harus menanggung beban yang amat berat. Seperti beban yang sedang dipikul rakyat yang sedang menjerit ditengah himpitan ekonomi. Seperti beban hidup yang dialami para koruptor.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun