Manakala sepotong kegelapan menyudahi kelelahan, dari orang-orang yang menghabiskan nyaris semua tetes keringatnya untuk merebus harapan, di sela-sela peradaban yang mengaku sebagai wilayah kebebasan, setelah itu pulang masih dengan keramaian senyuman, maka aku rasa hari-hari masih berada di ruang yang sebenarnya, belum disesatkan oleh petunjuk linimasa yang mengada-ada.
Di suatu masa, ketika pagi menyerupai sandyakala, menyamarkan aroma bahagia dan menyembunyikan tubuh-tubuh asa, orang-orang mulai mengosongkan mata, menggadaikan retina, dan mencabik-cabik sendiri hatinya, maka itulah saat semua tidak baik-baik saja. Â
Mungkin itulah saatnya kita melakukan euthanasia.
Jakarta, 10 Oktober 2019