Saya lalu menyerahkan sebuah buku yang saya anyam dari buah pikir saya akan sebuah kemasgulan. Mengenai perjalanan seribu bintang yang salah satunya jatuh di puncak kegelapan agar orang-orang bisa menyampaikan sebuah permintaan. Perempuan itu entah mengapa tidak menyampaikan permintaan agar saya segera berbicara apa adanya, tanpa gaya bahasa, atau malah membungkusnya dalam tata cara menyuling cuka.
KEMBALI KE ARTIKEL