Menuliskan berlembar-lembar kisah di kota yang tak mengenal dirinya sendiri semenjak dilahirkan hingga menjelang mati, menghabiskan begitu banyak praduga kenapa kota sama sekali tak mau berusaha berkaca. Entah karena keriput di matanya yang berjelaga, atau kerut-merut di sudut mulutnya yang membentuk pusara.
KEMBALI KE ARTIKEL