Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Saat Khayalan Terantuk Batu

25 November 2018   07:34 Diperbarui: 25 November 2018   07:43 158 4
ketika spektrum gelap mendominasi angkasa
warna-warna kemudian pecah dengan sendirinya
bukan tanpa alasan jika aku pilih biru
karena langit adalah arah mataku menuju
karena laut adalah arah perahuku melaju

dari semua keonaran yang pernah terjadi
ketika hati dikuasai pilihan
berkabung atau berkubang
pada masa silam atau kenangan
pilihan malah berhenti
pada keinginannya sendiri

sajak-sajak lalu meminum tuak
sehingga kalimatnya enggan untuk tegak
sempoyongan berpegangan
pada majas yang memabukkan

puisi-puisi menyesap habis wiski
lupa pada kopi
terhuyung-huyung dengan wajah murung
dimanakah gerang maknanya tersandung

si penulis merobek helaian kertas terakhir
merasakan betapa mudahnya menjadi pandir
ketika khayalannya terantuk batu
di langit yang menenggelamkan warna biru

Bogor, 25 Nopember 2018

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun