Kau hamburkan kata tepat di mukaku; Pagi sudah bertambal-tambalan, masih kau tambah dengan sobekan baru. Kau memang perencana ulung dalam menimbulkan kerusuhan. Pagi yang tenang, kau sundut dengan hati jalang. Pagi masih setengah terpejam, sudah kau tusuk dengan mata nyalang.
KEMBALI KE ARTIKEL