Kita sedang membetulkan beberapa kenangan yang rusak di sebuah beranda yang pagar pembatasnya koyak. Kau mengambil palu hukuman atas ketidakterusterangan. Aku menyodorkan paku yang sempat aku cabut dari dinding ketidakberdayaan. Dulu. Ketika gumpalan pasir basah memegang erat kakiku dan kakimu. Mencegah kita bersama menuliskan judul puisi tentang waktu.
KEMBALI KE ARTIKEL