Pernah dulu. Â Ketika waktu masih seangkuh batu. Â Kau mekarkan bunga di pagi yang masih terkantuk. Â Wangimu lalu hanya bisa dirasakan sejauh lemparan asap periuk. Â Aku memandangi bungamu dari kejauhan. Â Takut mendekat sebab halamanmu dijaga begitu ketat.
KEMBALI KE ARTIKEL