Paradigma mempunyai banyak definisi, tergantung pandangan yang digunakan. Paradigma laksana jendela untuk mengamati dunia luar, tempat orang menjelajahi dunia. Karenanya, banyak orang yang menyebut paradigma sebagai perspektif. Namun secara umum, paradigma dapat diartikan sebagai seperangkat kepercayaan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Thomas Khun (1922-1996) paradigma sebagai seperangkat keyakinan mendasar yang memandu tindakan, baik tindakan keseharian maupun dalam penyelidikan ilmiah (Guba, 1990). Selanjutnya paradigma diartikan sebagai ausmsi, untuk dapat pada asumsi itu, harus ada perlakuan empirik (melalui pengamatan) yang tidak terbantahkan. Dengan demikian, paradigma dapat disebut sebagai jendela mental, yakni ‘frame’ yang tidak perlu dibuktikan kebenarannya karena masyarakat pendukung telah mempercayainya. Banyak paradigma yang digunakan oleh masyarakat, seperti paradigma agama, paradigma hukum, paradigma pencarian ilmu pengetahuan, paradigma olahraga dan sebagainya.