Bayangkan bangun tidur, membuka ponsel dan langsung disuguhi foto-foto liburan sempurna, pencapaian karir atau momen bahagia yang dibagikan orang lain di media sosial. Ini adalah rutinitas harian banyak Gen Z yang tumbuh besar dengan media sosial sebagai bagian dari hidup mereka. Namun, di balik kemewahan visual dan koneksi instan, ada dampak yang sering kali tersembunyi, yaitu kesehatan mental yang terganggu. Gen Z yang lahir dalam era teknologi maju, mengalami tekanan unik ynag tidak dialami generasi sebelunya. Setiap hari, jutaan anak muda membuka aplikasi seperti
Instagram,
Tiktok, dan
Twitter untuk “terhubung”. Namun, alih-alih mendekatkan, media sosial sering kali menjadi sumber perbandingan sosial yang tak berujung. Postingan kehidupan “sempurna” teman atau selebritas dapat membuat seseorang merasa tertinggal, tidak cukup baik, atau bahkan kehilangan arah.
KEMBALI KE ARTIKEL