Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Rumah Siap Kerja, Solusi Problem Pengangguran Muda Indonesia

19 Maret 2019   17:27 Diperbarui: 19 Maret 2019   18:04 125 0


Dalam debat ketiga, Sandiaga Uno menawarkan program Rumah Siap Kerja. Satu program pelayanan satu pintu, terpadu, bagi para anak muda untuk tidak sekedar mendapatkan informasi lapangan kerja, namun juga konseling dan tempat peningkatan keterampilan.

Barangkali program serupa sudah ada, dan tersebar di lembaga/kementerian saat ini. Namun, faktanya pengangguran muda justru terus meningkat. Artinya,  program pemerintah saat ini gagal. Di titik inilah Prabowo-Sandi menawarkan strategi baru melalui Rumah Siap Kerja.

Sebagai hal yang baru dicetuskan sebagai program kampanye, tak sedikit yang bertanya, apakah Rumah Siap Kerja, siap juga untuk menjawab tantangan pengangguran muda di Indonesia?

Sebelum kesana, menarik untuk terlebih dahulu melihat potret youth unemployment di Indonesia.

Youth unemployment bukan saja masalah di Indonesia. Ini problem global. Sehingga, setiap negara saat ini, rajin melakukan ragam inovasi untuk menekan angka pengangguran muda.

Secara global, Mckinsey mencatat pada 2013, terdapat sekitar 73 juta anak muda keluar dari pekerjaan. Pada sisi yang lain, meskipun pertumbuhan ekonomi menciptakan lapangan kerja, namun rata-rata pengangguran anak muda masih tetap tinggi.

Di Eropa, misalnya, masih menurut Mckinsey, pengangguran muda mencapai angka 23 persen; di Amerika Serikat mencapai angka sekitar 15 persen.

Dan di Indonesia, berdasarkan catatan World Bank 2018, Ratio of Total Youth Unemployment (15-24) to total Unemployment mengalami peningkatan. Dari 60,5 persen di 2016 menjadi 61,97 persen di 2017.

Tingkat Pengangguran Terbuka per Februari 2018 faktanya juga didominasi oleh lulusan SMK, SMA, Diploma, dan Sarjana. Bahkan untuk lulusan sarjana, berdasarkan data BPS, persentase yang menganggur terus mengalami peningkatan. Dari 4,98 persen di 2017 menjadi 6,41 persen di 2018. Banyak di antara mereka memilih nganggur, dibanding kerja tapi underpaid. Gaji rendah. Ini yang kerap disebut sebagai pengangguran idealis.

Tapi, ini semua menandakan, sekalipun pemerintah klaim berhasil menciptkan lapangan kerja, tapi lapangan kerja yang ada nyatanya tidak berkualitas. Bergaji rendah, dan banyak di sektor informal.

Akibatnya, penyerapan lapangan kerja bagi lulusan SMK, Diploma, dan Sarjana pun rendah. Sebab, ada problem link and match yang selama ini tidak pernah ditangani secara serius oleh pemerintah. Inilah problem yang hendak diselesaikan melalui Program Rumah Siap Kerja.

Pertanyaan yang tersisa adalah, apakah Rumah Siap Kerja, siap menurunkan angka pengangguran muda di Indonesia?

Saat ini tentu belum ada jawabannya. Tapi setelah 17 April nanti, ketika program  Rumah Siap Kerja dijalankan, hal itu sangat mungkin terwujud.

Dasarnya bisa kita lihat dari program serupa yang berhasil mencatat kesuksesan di Berlin, Jerman.  

Berkaca dari pengalaman Berlin, angka pengangguran muda berhasil diturunkan melalui program yang serupa dengan Rumah Siap Kerja.  
 
McKinsey menyebutnya Berlin Program. Dimana pemerintah kota Berlin membentuk special youth agency sebagai platform yang mempertemukan fungsi employment agencies, job-information centres, benefit administrations, social services for families and young people, and representatives of tertiary education and vocational schools.

Sebagai guidance, Special Youth Agency ini menjalankan 30 rencana kerja yang mencakup peningkatan keterampilan/skill, konseling, hingga mempertemukan antara calon pekerja dengan lapangan kerja.

Wal hasil, setelah 12 bulan (2012-2013) program ini dijalankan, dan 30 rencana kerja dieksekusi, total youth unemployment di Berlin berhasil turun sebesar 13 persen. Dan rasio pengangguran muda menurun dari 12,2 persen menjadi 10,9 persen.

Itu berkaca dari pengalaman sukses di Berlin. Special Youth Agency berhasil menurunkan angka pengangguran muda.

Bagaimana dengan Rumah Siap Kerja di Indonesia nanti?

Jika Berlin berhasil, maka Jakarta pun bisa berhasil, Semarang bisa, Palangkaraya bisa, Medan bisa, dan tentu Indonesia boleh optimis untuk mencapai kesuksesan yang sama melalui Program Rumah Siap Kerja yang akan dijalankan Prabowo-Sandi pasca 17 April 2019 nanti.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun