Agar dapat melengkapi asupan 45 zat gizi itu, menu harian harus terdiri dari empat sampai lima jenis menu setiap kali santap. Asupan gizi tersebut bisa didapat dari zat-zat makanan yang masuk ke dalam tubuh. Misalnya : karbohidrat, protein, lemak, sayuran berserat dan susu.
Melihat banyaknya kebutuhan gizi yang harus disantap rasanya, banyak yang mengalami kekurangan sejumlah zat gizi tersebut.
Untuk mengatasi kekurangan gizi tersebut, vitamin ekstra lah yang dapat membantu menutupi kekurangan gizi tersebut.
Belakangan ini, banyak makanan tambahan atau food suplemen dan tambahan multi vitamin. Bentuk dan macamnya pun beragam. Ada yang berbentuk pil, cair dan tablet. Sedang khasiatnya sangat bervariasi, sesuai zat penyusun di dalamnya.
Akan tetapi, harus anda ketahui. Suplemen dan multivitamin tersebut tidaklah sama. Suplemen adalah makanan tambahan yang didalamnya terkandung zat-zat tertentu, sedangkan multivitamin adalah kumpulan dari beberapa vitamin tertentu.
Memang, suplemen ataupun multivitamin mengandung zat yang berguna untuk kesehatan. Bahkan, dari beberapa penelitian, vitamin, mineral dan zat gizi lainnya akan membantu untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Selain itu, perkembangan tubuh saat masih anak-anak juga bergantung pada asupan zat gizi tersebut.
Tapi, setiap orang belum tentu membutuhkannya. Orang normal yang sering memakan makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna sebenarnya tidak harus mengonsumsi suplemen atau multivitamin lagi.
Menurut Wahyu Wijiati R, Kepala Instalasi Gizi "Sebab, kebutuhan gizinya sudah bisa tercukupi dari buah dan sayuran".
Butuh multivitamin
Akan tetapi, lain halnya dengan orang yang kekurangan banyak vitamin, contohnya orang yang mempunyai pola konsumsi makanan tidak seimbang atau pas. "Mereka tentu memerlukan suplemen dan multivitamin," Ujar Titi Soenardi, Seorang ahli Pakar Gizi.
Yang paling sering masuk kelompolk ini adalah orang yang sedang sakit atau lansia. Orang sakit pada dasarnya tidak bisa
makan secara normal. Padahal, mereka memerlukan zat gizi sama seperti halnya orang normal untuk membantu metabolisme tubuh agar segera sembuh."Ini termasuk juga orang dengan kebutuhan gizi khusus, seperti anak-anak dan ibu hamil. Terkadang, pola makannya tidak seimbang sehingga butuh suplemen," tambahnya.
Bukan hanya itu, Orang yang sedang diet juga memerlukan suplemen dan multivitamin. Karena mereka hanya mengonsumsi makanan tertentu saja yang membantu mereka untuk diet, seperti sayuran dan buah-buahan. Efeknya, mereka bisa kekurangan zat besi dan vitamin B12.
Begitu pula dengan orang yang alergi makanan tertentu, orang yang alergi terhadap makanan tertentu justru akan menurunkan asupan vitaminnya sehari-hari. "Orang yang pencernaanya terganggu karena kekurangan serat juga bisa mengonsumi suplemen, "ujar Fransiskan A Sastradidjaya, seorang pakar gizi.
Akan tetapi, meski anda masuk kelompok yang memerlukan suplemen dan multivitamin, bukan berarti anda bisa langsung mengonsumsinya. "Konsultasi dulu ke dokter," ujar Wahyu.Karena, setiap suplemen dan multivitamin tersebut mengandung zat bermacam-macam.
Kandungan zat tersebut belum tentu sesuai dengan asupan kebutuhan tubuh ini. "Kalau tidak memenuhi kebutuhan, malah menimbulkan dampak yang negatif," ujar Titi.
Selain itu, terlalu banyak zat-zat tertentu dari suplemen dan multivitamin juga akan berdampak negatif. Anda tidak akan menjadi sehat, malah sebaliknya. Misalya kelebihan serat bisa menyebabkan diare. Sementara itu, kelebihan vitamin C berpotensi menyebabkan gangguan ginjal. "Jika kelebihan vitamin A, rambut rontok dan kulit bersisik," ujar Fransiska.