Tepatnya sekitar setahun yang lalu, guru bahasa Jepang saya pernah berkata, “Manusia itu diibaratkan seperti keramik.” Saat itu saya mengerutkan dahi saya. Bagaimana mungkin manusia yang memiliki akal dan pikiran diibaratkan seperti keramik yang jelas-jelas merupakan benda mati?