Semarang (5/11) - Tantangan dalam menjaga kesehatan reproduksi remaja semakin nyata seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, budaya global, dan tren terkini. Fenomena seperti kehamilan yang tidak diinginkan, pernikahan dini, dan semakin hilangnya batasan dalam pergaulan menjadi masalah yang membutuhkan solusi konkret. Menyadari hal ini, mahasiswa Program Studi Promosi Kesehatan Universitas Negeri Semarang mengambil inisiatif untuk menyebarluaskan informasi yang bermanfaat mengenai kesehatan reproduksi kepada remaja, dengan fokus pada siswa sekolah sebagai ujung tombak peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku sebelum memasuki dunia perkuliahan. Melalui program Posyandu Remaja Berbasis
Positive Youth Development, mereka berupaya menyediakan akses informasi dan layanan kesehatan reproduksi yang komprehensif dan sesuai kebutuhan. Program ini dilaksanakan dengan menggandeng ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR), diharapkan menjadi wadah edukasi yang relevan dan bermanfaat bagi siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkaya wawasan siswa terkait isu-isu yang jarang dibahas dalam pembelajaran formal di sekolah, sehingga mampu mendukung mereka dalam membuat keputusan yang bijaksana terkait kesehatan reproduksi.
KEMBALI KE ARTIKEL
