Sejak 2005 lalu, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan telah menyerahkan sekitar dua ribu laporan hasil analisis transaksi yang mencurigakan. Dari jumlah sekitar 21 rekening diduga milik perwira tinggi polisi. Dari temuan itu, Markas Besar Polri membentuk tim klarifikasi yang dipimpin Komisaris Jenderal Ito Sumardi.