Perlahan matahari turun meninggalkan bumi
Tibalah sang malam yang menggantikannya
Namun sang malam datang tak sendirian, ia membawa sang hujan
Di tengah hujan sibuk membasahi bumi
Ada seorang pemuda yang terus berjalan
Dengan langkah kaki yang cepat, ia menyusuri jalanan gelap dan sempit
Tas besar di punggung tak menghentikan langkahnya
Pemuda itu meninggalkan jejak langkahnya tiap hari
Ia menuju sebuah rumah yang mulai rapuh
Disitulah tempat ia melepaskan segala penatnya
Setelah seharian ia bertengkar dengan nasib, malamnya ia bertengkar lagi dengan pikiran
Padahal ia tak tau bagaimana langit didepan sana (masa depan)
Sebelum takmir melangkahkan kaki di masjid
Pemuda itu sudah siap dengan tas besarnya dipunggung
Mencoba peruntungan di kota besar
Ia melewati jalan yang sama setiap hari, berliku, sempit, licin dan banyak anjing
Namun ia tak pernah mengeluh akan hal itu
Sebab, keyakinan pada Tuhan yang selalu ada dalam hatinya
Hingga sampai pada suatu hari
Ia mendapatkan apa yang ia inginkan
Bagi dia perkara di dunia ini terlalu kecil bagi yang diatas
Ia tak pernah takut Iblis akan mengambil apa yang ia punya, kecuali keimanan dalam hati
Sebab itulah yang Iblis inginkan dalam diri manusia
Langkahnya yang kuat setiap hari, membawanya ke dalam surga yang ia inginkan.