Tetapi ada juga seseorang yang ketika ditanya dengan pertanyaan serupa, mereka kesulitan untuk menjawab hal tersebut, entah karena memang masih bingung ataupun mereka memegang prinsip hidup seperti air. Mengalir kemanapun sesuai arus sungai.
Tidak ada yang salah memang, semua orang memang mempunyai hak masing-masing untuk menentukan cita-citanya apa, bahkan yang tidak memiliki cita-cita. Mereka mempunyai hak untuk tidak memiliki cita-cita, mungkin sebagian sebenarnya memiliki, cuman tidak mau untuk orang lain tau.
Namun sebenarnya yang lebih penting daripada sekedar mempunyai cita-cita ialah sikap ambisi yang tinggi dan action, bagaimana kemudian seseorang itu melakukan perbuatan yang mengarah kepada cita-citanya tersebut. Mungkin dengan mempelajari ilmu yang berkaitan dengan apa yang diinginkan, namun perlu di garis bawahi aksi lah yang pada akhirnya menentukan ini semua.
Sebab banyak orang yang dulunya mempunyai cita-cita yang sangat tinggi ketika masih kecil, namun karena mereka tidak tau apa yang ingin dilakukannya, saat ini bahkan sampai 5 tahun kedepan, pada akhirnya mereka mengubur sendiri cita-citanya tersebut. Oleh sebab itu jika kita menyadarinya, setiap tingkatan di jenjang pendidikan, cita-cita kita selalu berubah-ubah, mungkin memang ada yang karena kondisi ekonomi, mengetahui fakta realita kehidupan yang ada, atau bahkan memang tidak pernah melakukan action. Â
Jadi mereka selalu berputar-putar dalam imajinasinya sendiri, selalu membayangkan kehidupan yang indah, masa depan yang cerah, masa tua yang tenang dan penuh bahagia, memang ada jutaan cita-cita di pikirannya, namun  hal tersebut akan menjadi imajinasi yang tidak pernah tercapai jika mereka tidak pernah mau melakukan action apapun.
