Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Maaf, jika Hanya Sampai Sebelas Sembilan

12 Agustus 2013   00:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:25 110 0
Dahulu, sejak kita mulai belajar melangkah,
Pernah, bukan? Terucap kata seraya ultimatum.
Prasyarat yang harus terpenuhi.
Bukan rumah, harta atau nyawa.

Bukan kata-kata sajak pemupuk janji.
Kelak berbuah harapan,
Namun nyata selembar ingkar.
Kering, renta hilang percaya.

Sebelum semua melaju dan tak temu jua.
Sebelum ada sakit mulai menoreh.
Srbelum berkelanjutan.
Biar kita tunda cita menjadi kita.

Jika Tuhan menghendaki sebuah pertemuan,
kelak Ia pasti menyiapkan sebuah perpisahan.
Jika benar, aku mau ini karena-Mu ya Rabb...
Yakinkan, jika itu baik untukku, kau, dan kita

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun