Hingar bingar berita politik seputar kasus korupsi yang melibatkan mantan Bendahara Partai Demokrat Nazaruddin belum berakhir, dan kian hari, Partai Demokrat makin terpojok. Serangan pesan melalui BBM dari Nazaruddin yang tidak berwujud disebut oleh seorang petinggi Demokrat laksana hantu yang menderah partainya. Sementara itu, banyak orang dan kelompok kepentingan lain menikmati debat dan pemberitaan seputar kasus korupsi ini, karena jelas menguntungkan. Tetapi apakah hanya Partai Demokrat yang kotor? Jelas tidak. Lalu, pelajaran apa yang dapat kita petik dari prahara Demokrat ini?