Di desa, tak sedikitpun masyarakat ngerumpi politik, ekonomi, sosial, hukum, terlebih masalah budaya. Mereka tidak terlalu memahami arti dari itu semua. Pemikiran yang sederhana, namun sangat kental akan nilai esensi kemanusiaan. Saling membantu dan bersalam sapa, sebagai wujud rasa hormat menghormati dengan sesama. Tanpa teori, namun kesahajaan dalam menerima tamu, bak anak kuliah yang santun.
Dimana desa itu? kini, hanya menjadi sebuah kenangan yang mudah dilupakan. Semunya berubah, tatkala pabrik-pabrik menggerus tradisi lokal, yang mampu meninggalkan kebiasaan masyarakat desa, dulunya ke sawah, kini, semuanya pergi ke pabrik. Desa itu, kini hanya sebuah kenangan yang mudah dilupakan.