Pagi-pagi sekali Ningsih telah terbangun dari tidurnya, matanya masih merasakan kantuk yang teramat sangat, namun ia tetap memaksakan diri untuk beranjak dari kamarnya, sambil sesekali menguap ia kemudian melangkahkan kaki ke depan pintu kamarnya sembari menolehkan kepalanya menuju jam dinding yang tergantung di dinding kamar, jarum jam menunjukkan pukul 3 dini hari, tangan kanannya memegang handle pintu dan menekanya kearah luar, pintu pun terbuka di iringi dengan suara derit dari engsel pintu yang sepertinya telah aus. Ia keluar menuju ruang tamu yang berukuran 4 kali 2 meter. kemudian duduk di sofa panjang yang kondisinya telah keropos di sana-sini. Sambil mengucek matanya yang terasa perih akibat kurang tidur.
KEMBALI KE ARTIKEL