***
Akhirnya masa itu datang juga. Dulu, saat masih sekolah di Sekolah Luar Biasa, seribu alas an selalu kulontarkan agar terhindar dari yang namanya tanda tangan. Selain tidak bisa membuat tanda tangan yang bagus dan rumit, tangan yang selalu gemetaran kala pulpen berada di antara telunjuk dan ibujari juga menjadi pokok masalah yang sebenarnya. Bukankah tanda tangan itu penting? Apa lagi di zaman ini. Pertanyaan yang bagus! Saat masih di Sekolah Luar Biasa, aku selalu menyepelekan yang namanya tanda tangan. Meski beberapa guru berkali-kali menyarankan agar aku belajar membuat tanda tangan sendiri, kemudian menghafalkan gerakan tangan, agar tak mengubah bentuk tanda tangan. Tapi, selagi cap jempol masih berlaku, meski sudah tak lazim lagi digunakan, bagiku tak masalah tak memiliki tanda tangan, "Kan, masih ada cap jempol!" Batinku.