Di era ini, hampir segala sesuatu terbagi ke dalam dua corak umum, yaitu Barat dan Timur. Baik hal-hal yang berupa pemikiran, gaya hidup, maupun produk-produk kebudayaan lainnya. Dunia filsafat tak luput pula dalam pembagian yang berdasarkan corak-corak tersebut. Filsafat Barat yang diidentikkan dengan sesuatu yang mengedepankan rasionalisme dan empirisme, sedangkan Filsafat Timur yang pada umumnya diidentikan dengan pola pikir yang tidak jauh dengan dunia metafisika. Dalam kaitannya dengan hal ini, Filsafat Jawa dapat dikelompokkan ke dalam corak Timur, dimana pada umumnya Filsafat Jawa sangat erat kaitannya dengan ilmu laku orang Jawa yang tidak dapat dipisahkan dengan dunia spiritualitas yang bertujuan untuk dapat mencapai kesempurnaan hidup.[1]
KEMBALI KE ARTIKEL