Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Pilihan

Tiga Tahun Hampir Mati di Kompasiana

6 Februari 2014   15:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:06 484 31

Ini adalah tahun ke 3 saya terdaftar di Kompasiana. Meskipun sebetulnya saya sudah aktif membaca (tanpa pernah menulis di tahun 2010), tetapi baru pada tahun 2011 di bulan Februari, tepat tanggal 6 (jamnya saya lupa) saya baru mendaftarkan diri untuk supaya diperbolehkan menulis. Saya sebutnya, hari jadi di Kompasiana. Hari ulang tahun sebagai Kompasianer. Tepat hari ini tiga tahun yang lalu. Pertanyaannya: Apakah ini sebuah langkah yang tepat, atau sesungguhnya menulis di Kompasiana hanyalah memubazirkan waktu saya?

Sejak tanggal 6 February itulah saya kemudian mulai menulis dan terus menulis. Bagi saya, seperti pada tulisan-tulisan saya tentang menulis, maka menulis itu sesungguhnya (bagi seorang penulis sejati) adalah ibarat bernafas. Tidak menulis bagi seorang penulis, maka ia bagaikan berhenti bernafas. Mati. Sudah barang tentu hal ini akan menjadi teramat sangat menakutkan bagi seorang penulis sejati. Mati menulis. Sebab, tidak ada alasan bagi seorang penulis untuk sampai pada masa ‘kekeringan ide’. Kemarau boleh menyelimuti bumi, tapi kering kerontang ide tidaklah akan boleh menyeruak muncul dari seorang penulis. Sejatinya, setiap hari pasti ada saja ide yang dapat tersampaikan, yang tentunya memberi manfaat bagi pembaca yang senantiasa menantikan setiap tulisan-tulisan kita sebagai penulis.

Setahun kurang sebulan menulis di Kompasiana di tahun 2011 ternyata tanpa disadari saya mendapatkan ‘hadiah’ dari Admin Kompasiana hingga saya boleh menempatkan tulisan saya di Headline (HL) sebanyak 42 tulisan. Dan menurut tulisan Bung Valentino, berada di urutan 8 terbanyak HL selama setahun tersebut. Dapat dilihat di sini: http://sosok.kompasiana.com/2011/12/19/top-10-kompasianer-2011-berdasarkan-jumlah-headline-per-laporan-18-desember-2011-420032.html

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun