Kemajemukan Penduduk dan Peradaban New York Sebagai Pembelajaran Jakarta
Ada beberapa bagian di kota New York ini yang membuat tempat ini diistilahkan sebagai ‘Melting Pot’, merupakan bentuk penggambaran betapa padat dan beragamnya kota ini. Bagaimana dengan bahasa? Menakjubkan. Sekitar 800 bahasa dipakai dan dipergunakan di New York, menjadikannya sebagai kota yang memiliki bahasa paling beragam di dunia. Walaupun tentu saja bahasa Inggris tetaplah menjadi bahasa utama di sana, bahasa kedua terbanyak digunakan (bahasa resmi kedua) adalah Spanish. Bahasa Cina, Jepang, Italia, dan Perancis juga cukup banyak digunakan. Lantas apa kabar Bahasa Indonesia? Jangan kaget, untuk beberapa lokasi apartement dan perumahan, serta pertokoan di daerah China Town atau Queens misalnya, Anda dapat mendengar percakapan-percakapan dalam bahasa Indonesia, “Eh, di mana kedai kopi sekitar sini yah….” Tanya seorang warga New York asal Surabaya. “Oh, Anda dari Indonesia toh?...Saya dari Manado…” Jadi, ternyata ada juga lingkup keIndonesiaan yang punya andil menyemaraki kemajemukannya New York. Paling tidak, kalau di sorot dari satelit, batang hidung keIndonesiaan masih muncul di tengah kepadatan New York itu.