Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Kompasianer ini Luarbiasa. Permudah Birokrasi!

24 Juli 2011   03:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:25 450 7

Kompasianer Jackson Kumaat: Investor akan dilindungi....

***

“Anda ingin investor lari terbirit-birit? Gampang! Bangun birokrasi yang semerawut. Buat birokrasi yang tidak becus. Dan pelihara birokrasi yang korup!”------Michael Sendow.

Hasilnya? Dijamin para investor lari terbirit-birit. Tunggang-langgang. Tumingkas. Ran far away! Perhaps, they won’t come back. Never again!

Padahal menurut Wikipedia: The purpose of a bureaucracy is to successfully implement the actions of an organization of any size (but often associated with large entities such as government, corporations, and non-governmental organizations), in achieving its purpose and mission, and the bureaucracy is tasked to determine how it can achieve its purpose and mission with the greatest possible efficiency and at the least cost of any resources.

Lha, kalau ternyata birokrasi justru mempersulit, apa jadinya? Lebih tepat, apa yang terjadi? Salahnya dimana? Siapa yang salah? Kalau birokrasi seharusnya mendatangkan manfaat, mendatangkan dan memberikan rasa nyaman dan aman bagi para investor, tapi pada kenyataannya makhluk bernama birokrasi itu justru dengan sangat arogannya mengusir manfaat, mengusir investor, lalu apanya yang salah? Rasa-rasanya bukan sistem-nya yang keliru, tapi orang-orangnya, pelaksana-nya yang perlu ditatar lagi. Kalau perlu, adakan bersih-bersih.

Jackson Kumaat ternyata juga adalah seorang KOMPASIANER, ia seorang Sarjana Ekonomi yang mengambil jurusan Manajemen Keuangan Perbankan di Institut Bisnis Nusantara, Jakarta, dan telah menjadi profesional di beberapa perusahaan yang bergerak di bidang Minyak & Gas Bumi sejak 1995, salah satunya adalah kontraktor di pengolahan gas dan terminal produksi gas LNG terbesar di dunia, PT. Badak NGL di Bontang, Kalimantan Timur dan beberapa perusahaan migas internasional di Indonesia termasuk diantaranya VICO, UNOCAL, TOTAL dan PERTAMINA. Kawan kita ini telah membuka perusahaannya sendiri di tahun 2004, hingga sekarang, dan telah mengelola bisnis yang bergerak di berbagai bidang antaranya: 1. Bidang Energi a. Pengelolaan Gas di Pulau Jawa serta di Sulawesi Utara b. Pertambangan Batubara, sebagai konsesi batubara di Sanga-sanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dan di Sorong, Papua Barat, yang dilakukan dengan kerja sama strategis bersama perusahaanInternasional: NOBLE GROUP 2. Bidang Mineral : Pemilik Konsesi Pertambangan Emas Di Sulawesi Utara meliputi 5 Konsesi mulai dari Minahasa hingga Bolaang Mangondouw dan melakukan kerja sama dengan perusahaan Internasional di Hongkong 3. Di Bidang Agricultural : Memiliki 100.000 Hektar Perkebunan Kacang Kedelai dan Crushing Plant Kedelai di Sulawesi Utara Jackson Kumaat juga mengenyam pendidikan hukum di Universitas 17 Agustus Jakarta, dan sangat memahami tentang produk-produk hukum di Indonesia termasuk Company Law, Mining Law, Taxation Law, Labor Law, Banking Law, Operational Agreement Contract Administration and mine closure. (From: Jackson' blogs & FB)

Di sebuah harian lokal Manado, mengangkat berita tentang ujaran kawan saya ini “Saya mendapat tugas untuk lindungi dan fasilitasi investor yang serius dan menjelaskan secara baik terkait aturam-aturan di Sulut. Artinya, pengusaha yang serius akan kita fasilitasi perizinan gratis, legalitas administrasi secara gratis dengan catatan investor tidak akan keluar dari Sulut selama 10 tahun dan mempekerjakan 80% warga Sulut.”

Kenapa sampai ia berujar seperti itu? Ternyata kawan kita sudah menjalin hubungan serius dengan lima pengusaha luar negeri. Maklum, beliau saat ini sudah sekitar 4 bulan menjabat sebagai Staf Khusus Gubernur SULUT Bidang Investasi. Dan masih menurutnya, yang dipilih dari sekian banyak investor adalah yang benar-benar serius, diantaranya ada yang bergerak di bidang semen, gas dan perhotelan. Ia mengatakan dan menegaskan bahwa para investor itu akan dilindungi, difasilitasi bahkan diberi perizinan gratis.

Saya sungguh sepakat dengan Bung Jacko, ketika ia mengatakan bahwa birokrasi akan benar-benar dipermudah. Sebab di negara kita ini apa-apa selalu dipersulit. Bahkan ada ujar-ujar “gila” yang sering saya dengar berbunyi Kalau Masih Bisa Dipersulit Kenapa Dipermudah? Negara ini, termasuk daerah-daerah sudah saatnya menerapkan “simple bureaucracy”. Kalau Bisa Dipermudah Jangan Dipersulit! Nah, itu baru hebat.

Yang menarik dan menggelitik sensitifitas syaraf saya adalah keinginannya menjadikan Kota Manado seperti Singapore, menjadikan Manado sebagai Singapore-nya Indonesia? Why Not. Bahkan melalui tulisan ini saya tantang Bung Jacko, jadikan jangan hanya seperti Singapore, tapi juga seperti Atlantic City (AC) di New Jersey. Ambil positifnya. Kota ini bukan hanya sebagai tempat terpopuler dalam menggelar event tinju kelas dunia, tapi juga sebagai mesin uang-nya New Jersey, bahkan Amerika. Tempat wisata terbaik menurut beberapa kalangan. Serta tempat bisnis nomor wahid. Manado dan Atlantic City secara “texture” dan “tata-letak” memiliki banyak kemiripan. Yang paling mirip adalah dua-duanya tepat di pinggir laut. Dua-duanya memiliki Boulevard yang menawan.

Pengalaman berorganisasi dan berpolitik yang seabrek-abrek itu tentu harusnya menjadikannya lebih professional membangun SULUT. Padahal usianya masih muda. Tiga tahun lebih muda dari saya. Luar biasa. Bung, saya percaya Anda dapat mewujudkan apa yang selama ini dicita-citakan. Menjadikan kota Manado lebih luwes dan gampang dalam berinvestasi. Memotong jalur-jalur birokrasi yang tidak perlu dan buang-buang waktu. Dengan demikian juga, saya percaya kesejahteraan rakyat meningkat secara kentara.

Akhirnya, mengutip seperti apa yang Anda sampaikan pada Harian Komentar: “Catat ini. Saya serius. Tidak terlalu muluk-muluk, tidak terlalu aneh dan tidak terlalu di awan-awan untuk menjadikan kota Manado seperti Singapore. Saya banyak baca buku tentang Lee Kuan Yew mantan pemimpin Singapore yang sukses membangun Singapore. Tunggu saja gebrakan-gebrakan selanjutnya.”

Saya hanya ingin menyampaikan, selamat Bung Jacko. Sukses selalu dan ditunggu gebrakan-gebrakan selanjutnya.

Selamat Berkarya!

Michael Sendow.

When I was a boy I was told that anybody could become President—I'm beginning to believe it. ~ Clarence Darrow

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun