Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature

Be Careful, Bumi Kita Makin Panas!

12 Juli 2011   09:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:44 995 8

Hati-hati Bumi Makin Panas

Suhu bumi pada satu abad terakhir ini memang terdeteksi meningkat secara teratur. Tapi Anda mungkin akan kaget kalau tahu bahwa peningkatan tersebut totalnya ‘hanya’ sekitar 1 derajat saja. Lho, kecil amat peningkatannya? Memang! Tapi bagaimana pun, perubahan satu derajat itu menghasilkan berbagai masalah besar! Lalu, para ilmuwan semakin terperangah, kenapa kaget? Karena pemanasan global itu akhir-akhir ini terjadi lebih cepat dari yang mereka perkirakan sebelumnya.

Bumi yang kita tinggali ini layaknya tubuh kita, sangat perlu untuk tetap berada pada batasan temperature tertentu untuk menjaga kelangsungan hidup. Seperti tubuh kita juga, bumi ini memiliki suatu mekanisme natural (natural mechanism) untuk mengontrol “suhu badan”nya tetap stabil. Hal itu disebut bomeostatis.

Gampangnya, mari kita lihat seperti ini: Radiasi sinar matahari menembusi atmosfer bumi, panasnya masuk dan “membakar bumi”. Tentu saja, kalau sinar matahari maha dahsyat panasnya itu diijinkan untuk langsung menembusi atmosfer bumi dan menyengat kita, terpangganglah kita. Manusia bakal persis ikan garam dijemur seminggu. Garing dan gepeng.  Apa yang mencegah sinar matahari memanggang kita? Lapisan Ozon! Lapisan ozon (ozone layer) di bagian luar atmosfer inilah yang menjadi “saringan” sinar matahari. Ozon inilah yang memantul-balikan sebagian radiasi berbahaya dari sinar ultra violet itu, sekaligus “melindungi” bumi. Selain ozon, medan magnet juga  melindungi bumi dari energy elektromagnetik matahari.

Selain sinar matahari apa lagi yang mempengaruhi semakin memanasnya bumi ini? Banyak yang berpendapat bahwa aktivitas manusia memberi kontribusi sangat besar! Para ahli juga turut membenarkan, mulai dari semakin banyaknya mobil, penggunaan listrik berlebihan dan menggunakan bahan-bahan yang mengandung aerosol menambah daftar sumbangsih kepada “efek rumah kaca”, salah satu pemicu utama pemanasan global itu. Hal lain yang sering terabaikan adalah penghijauan dan penanaman kembali hutan yang gundul. Kalau kepala kita yang gundul mungkin akan oke-oke saja, tapi kalau hutan yang gundul justru akan berbahaya, dan tentu saja semakin menjadikan bumi ini memanas.

Pepohonan menolong dalam mengurangi pengaruh efek rumah kaca dan juga adalah sebagai alat memproduksi oksigen. Hutan belantara yang disebut juga sebagai “paru-paru bumi” adalah sumber utama oksigen di atmosfer bumi. Saat ini, hutan belantara sementara dirusaki pada skala yang tak pernah terbayangkan. Setiap detiknya tercatat manusia mencukur botak satu setengah hektar rimba belantara. Kalau ini terus berlangsung, para ilmuwan memprediksi bahwa seluruh hutan belantara di muka bumi ini akan ludes dalam 40 tahun. Dalam Guinness Book of World Record Indonesia tercatat sebagai perusak hutan tercepat di dunia, yaitu lima lapangan sepakbola per menit.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun