“Kamu kok, nggak sarapan nak”, teguran khas ibuku terdengar begitu jelas di balik dinding kamarku ini. Seperti biasanya, dan selalu demikian, setiap pagi kalau aku terlambat keluar kamar, ibuku akan memanggilku dan mengingatkanku untuk tidak lupa sarapan. Aku sangat mengerti betapa ia menyayangiku. Betapa ia perhatian denganku. Aku memang termasuk yang paling disayang dan paling diharap. Apalagi semenjak kakak dan adikku menikah.