Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Kompasiana Semakin Disegani atau Dijauhi?

20 Desember 2011   18:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:58 946 12

Persaingan antar media semakin seru, tentu itu juga menjadi bagian media online baik yang satu kelas maupun yang berbeda kelas. Harapan dan tujuan persaingan tersebut, apapun alasannya pastilah akan tetap menuju ke satu titik: Supaya tetap eksis. Pertanyaannya bagaimana supaya tetap eksis, ya tentu saja kalau media/site tersebut ada pengunjungnya. Buat apa sebuah media online berkoar-koar ke sana dank e mari, kalau pengunjungnya hanya 3-4 biji? Nggak guna kan?

Nah karena itulah semuanya sepertinya berlomba-lomba. Seperti yang saya bilang sebelumnya, bahkan dengan jalan apapun semua berusaha mendapatkan pengunjung (traffic) sebanyak-banyaknya.Tidak jarang dengan cara licik atau curang sekalipun. Kompasiana mungkin masih punya ‘tata krama’ dalam segi content. Wlalupun mendatangkan traffic, kalau itu sudah menyangkut SARA dan menyerang pribadi orang lain, artikel-artikel itu akan dibasmi. Itu sepanjang pengetahuan dan pengamatan saya sih. Makanya juga karena alasan itu mungkin rubrik agama yang riuh rendah dan gaduh, serta mendatangkan traffic itu akhirnya dihapus juga.

Mari baca kutipan Kang Pepih ini yang ditulis tanggal 28 January 2009: “SEBAGAI orang yang memantengi Kompasiana sejak resmi diluncurkan 22 Oktober 2008 lalu, agak tercengang juga melihat perkembangan blog keroyokan ini dari sisi hits maupun jumlah halaman yang dibaca. Saat pertama kali diluncurkan dalam bentuk Beta, ranking Kompasiana masih di angka enam jutaan dengan ratusan saja pengunjung setiap harinya. Akan tetapi, tiga bulan kemudian sampai Januari sekarang ini, situs Alexa mencatat, Kompasiana sampai berita ini diturunkan menempati ranking 90.711 dunia.”

Jadi ‘hanya’ dalam waktu tiga bulan, Kompasiana sudah tumbuh giginya. Bayi itu sudah menunjukkan giginya (belum taring lho). Oktober resmi diluncurkan. Januari 2009 sudah mendapat kursi lumayan terhormat di gedungnya Alexa. Lumayan. Lumayan bagus lah yauw…!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun