Saya menduga bahwa saat ini, sebagian dari pembaca mungkin sedang mengerutkan alis mereka lantaran tidak akrab dengan kalimat sapaan yang saya gunakan di atas. Tidak masalah. Awalnya saya pun demikian. Pemakaian kata ‘tabik’ untuk menyapa ataupun mengucapkan selamat tinggal ini, mungkin lebih familier di kalangan orang-orang yang secara khusus menyenangi dan mendalami dunia sastra.
KEMBALI KE ARTIKEL