Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kebijakan untuk Mengurangi Impor

27 November 2013   14:58 Diperbarui: 4 April 2017   18:08 3150 0
Impor pertanian Indonesia sangat tinggi untuk komoditas pangan seperti gandum, kedelai, jagung dan beras. Dari semua impor yang dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mungkin keempat komoditas itulah yang paling tinggi jumlah impor nya. Padahal Indonesia terkenal sebagai negara agraris.
Lalu, kebijakan apa dan bagaimana yang bisa dilakukan pemerintah utuk mengurangi impor keempat komoditas tersebut? Menurut pandangan saya, upaya yang dapat dilakukan dibagi menjadi dua tahap, yaitu jangka pendek dan jangka panjang tetapi tidak untuk gandum, yang memang tidak bisa ditanam di Indonesia (sehingga harus tetap impor dari luar negeri).

Untuk jangka pendek, tidak banyak yang bisa dilakukan kecuali mengurangi tingkat konsumsinya dan menaikkan (kebijakan) tarif impor yang saat ini dinilai (sangat) rendah , tetapi kebijakan ini sangat beresiko .

Dan untuk jangka panjangnya, ada banyak langkah yang (mungkin) bisa diterapkan pemerintah, yaitu :
1. Memajukan teknologi sektor pertanian yang bertujuan meningkatkan produksi dalam negeri, karena saat ini teknologi pertanian di Indonesia masih sangat tertinggal dari negara2 lain.
2. Memberi subsidi pupuk kepada para petani agar menghasilkan produk yang maksimal, karena harga pupuk yang semakin mahal membuat petani semakin tertekan.
3. Menggenjot petani agar meningkatkan kuantitas dan kualitas produknya agar tidak kalah dari produk komoditas impor.
4. Pemerintah memaksimalkan penyerapan beras dari petani lokal untuk ketahanan pangan nasional, karena saat ini Bulog selalu impor saat stok produknya semakin menipis.

Kesimpulan : Pastinya masih ada banyak cara, tindakan, kebijakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi banjir produk impor didalam negeri. Semoga bermanfaat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun