aku mengukir kisah berpeluh rindu
di setengah harinya
aku berkeliling mencarimu
engkau adalah sunyiku yang gaduh
cahayaku yang tak pernah terang
titik tinta pada kertas
menoda rindu yang tak terhapus
pada bait-bait bisu
aku mencari serpihan cintamu
senyum pada gelas yang segera mumudar
ketika diseka
tipis iris pada mata yang berbicara
kuyakin engkau akan selalu merindukanku
gerimis kata pada senja biru tua
engkau tak sendiri
pada ujung tilam berlarik rindu
akulah merindukanmu
di tepian kisah bersulam asmara
semerbak cinta merekah bunga
pada musim hujan yang tak lekas pergi
kutitip salam pada angin basah
aku mencintaimu