Sering, atau bahkan secara refleks, kita mengingatkan anak-anak tanpa disertai logika sebab-akibat. Bahkan banyak yang bernada ancaman. Seolah, hal demikian sudah menjadi hal yang sangat biasa. Adapun contohnya, banyak kita temui dalam keseharian.
- "Jangan mainin bedak, nanti Mama marah."
- "Ayo diberesin laptopnya, nanti Papa marah."
- "Kalau tugasnya tidak dierjakan, nanti Kakak dimarahin Bu Guru."
- "Jangan berantakin barang Deeeek. Nanti Adek dimarahin Nenek."
KEMBALI KE ARTIKEL