Hari ini sukmanya terisi penuh tapi tidak tumpah, pas di ukuran yang semestinya. Si Ngantuk yang harusnya sudah hadir berjam-jam yang lalu, masih terbawa bahagia dengan isian sukmanya yang tepat tanpa cela. Ia menari-nari di seputaran titik-titik sudut yang mengisi cangkir sukmanya, di titik satu dan di titik dua, titik tiga dan empat juga turut didatangi lagi yang sudah ditinggalkan dari berjam-jam yang lalu. Masih berdansa dansi ia dengan kenangan manis hari ini, lebih euforia daripada dua manusia yang membuat kenangan itu sendiri. Harusnya ia sudah hadir di kepala kedua manusia yang sedang bercinta ini. Mereka sedari tadi menunggu-nunggu, agar bisa menutup hari yang bahagia ini dengan tenang. Apa daya, si Ngantuk masih senang berputar-putar dan menari-nari, memang sih kadang ia datang ke yang di barat, tapi kemudian segera melompat ke pusat dan tidak melakukan yang semestinya ia lakukan sesuai dengan tujuan ia diciptakan. Ia muncul di kepala dua orang ini hanya untuk menambah nambah cawan bahagianya. Nakal sekali.
KEMBALI KE ARTIKEL