Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Tak Sehitam Biji Kopi

30 September 2019   15:48 Diperbarui: 30 September 2019   15:48 56 6
Kota ini tak pernah tidur. Seperti terselubung kafein. Tak ada kata malam kecuali gempita. Dan manusia bagaikan robotic. Mulutku terasa kecut sendiri mamandang jalan yang tak pernah berhenti terjamah. Gerimis yang makin rapat tak mampu menghalau kemacetan kota ini. Di sudut jalan persimpangan terlihat lalu lalang bocah menenteng Koran dan kotak semir sepatu. Sungguh anak-anak itu tak seberuntung nasibku. Siapakah yang perlu dipersalahkan. Takdir atau orang tua yang tak begitu bertanggungjawab. Terlihat sangat aneh. Jika cinta memang sumber kebahagian. Tak sepantasnya anak-anak menjadi beban keegoisan hidup. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun